PENGERTIAN STATISTIKA
Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan statistika. Misalnya di lingkungan sekolah, Anda sebagai guru ingin mengetahui berapa banyak siswa yang harus remidi. Di lingkungan masyarakat Anda dapat menjumpai terapan statistika pada kegiatan pemilihan Kepala Desa dan kegiatan sensus penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa statistika sangat terkait dengan persoalan kontekstual dan bersifat terapan.
Menurut Anda, apakah statistika itu? Statistika dapat dipandang sebagai metode ilmiah mengenai prosedur pengkajian data. Statistika merupakan ilmu pengetahuan mengenai proses pengkajian data meliputi lima tahap yang berhubungan, yaitu pengajuan masalah, pengumpulan data, penyajian data, analisis data, dan penerjemahan hasil analisis. Pengajuan masalah terkait kepentingan informasi apa yang ingin diketahui dari suatu data. Misalnya ingin mengetahui banyaknya siswa yang harus remidi. Untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut maka perlu melakukan kegiatan pengumpulan data yaitu mengumpulkan nilai-nilai hasil ulangan siswa. Tahap penyajian data bertujuan untuk menyajikan data yang terkumpul, misalkan dalam bentuk diagram batang, lingkaran, garis atau tabel. Tahap analisis data bertujuan untuk mengolah data yang telah terkumpul tadi sehingga menghasilkan informasi yang kita perlukan. Untuk itu, perlu menghitung nilai ratarata masing-masing siswa. Tahap akhir yaitu penerjemahan bertujuan untuk mengambil kesimpulan guna menjawab masalah berdasarkan hasil analisis data. Menentukan banyaknya siswa yang remidi dilakukan dengan membandingkan nilai rata-ratanya dengan kriteria ketuntasan minimal. Siswa yang nilai rata-ratanya dibawah KKM harus mengikuti remidi.
Contoh lain, ingin mengetahui siapa kepala desa terpilih. Pengumpulan data dengan melakukan pemungutan suara untuk memilih Kepala Desa. Selanjutnya adalah menghitung perolehan suara masing-masing kandidat Kepala Desa. Berdasarkan perhitungan perolehan suara pada tahap sebelumnya maka Kepala Desa terpilih diketahui dari perolehan suara terbanyak.
Apa yang dimaksud dengan data? Statistika berkaitan dengan data, misalnya data siswa tahun ajaran baru, data banyaknya siswa laki-laki di sekolah atau data banyaknya siswa kelas V dan sebagainya. Data merupakan catatan mengenai suatu fakta yang dapat menginformasikan suatu keadaan. Data merupakan bentuk jamak, istilah tunggalnya adalah datum. Data dapat berupa angka maupun kata-kata. Data berupa kata-kata disebut data kualitatif, contohnya data mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, data mengenai mutu suatu barang, data mengenai keaktifan siswa di kelas. Data berupa angka-angka disebut data kuantitatif, contohnya data nilai ulangan siswa, data mengenai banyaknya siswa kelas V tahun ajaran 2011/2012, data jumlah kelahiran di satu kecamatan pada bulan Januari 2012.
Jenis data kuantitatif berupa data kontinu dan data diskrit. Data kontinu diperoleh dari hasil pengukuran sehingga hasilnya berupa bilangan riil. Contohnya data hasil pengukuran tinggi badan siswa satu kelas, data hasil pengukuran tinggi tanaman. Data diskrit diperoleh dari hasil membilang sehingga hasilnya berupa bilangan cacah. Contohnya data banyaknya peminat sepak bola, data banyaknya peserta Ujian Nasional.
Statistika membicarakan tentang data berupa angka-angka. Kumpulan angka akan memiliki makna jika disajikan dan diolah. Misalnya data hasil ulangan siswa tentu akan lebih bermakna jika diolah dalam bentuk nilai rata-rata, sehingga Anda sebagai guru dapat menentukan apakah siswa tersebut perlu remidi atau tidak. Data akan lebih mudah dibaca jika disajikan dalam bentuk yang sistematis. Bayangkan jika Anda telah 10 kali mengadakan ulangan untuk 35 siswa di kelas. Berarti Anda memiliki kumpulan angka-angka sebanyak 350, betapa sulitnya untuk mengetahui berapa siswa yang telah mencapai nilai KKM. Untuk itu data-data tersebut perlu disajikan agar mudah dibaca, misalnya dalam diagram dan tabel.
Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan statistika. Misalnya di lingkungan sekolah, Anda sebagai guru ingin mengetahui berapa banyak siswa yang harus remidi. Di lingkungan masyarakat Anda dapat menjumpai terapan statistika pada kegiatan pemilihan Kepala Desa dan kegiatan sensus penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa statistika sangat terkait dengan persoalan kontekstual dan bersifat terapan.
Menurut Anda, apakah statistika itu? Statistika dapat dipandang sebagai metode ilmiah mengenai prosedur pengkajian data. Statistika merupakan ilmu pengetahuan mengenai proses pengkajian data meliputi lima tahap yang berhubungan, yaitu pengajuan masalah, pengumpulan data, penyajian data, analisis data, dan penerjemahan hasil analisis. Pengajuan masalah terkait kepentingan informasi apa yang ingin diketahui dari suatu data. Misalnya ingin mengetahui banyaknya siswa yang harus remidi. Untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut maka perlu melakukan kegiatan pengumpulan data yaitu mengumpulkan nilai-nilai hasil ulangan siswa. Tahap penyajian data bertujuan untuk menyajikan data yang terkumpul, misalkan dalam bentuk diagram batang, lingkaran, garis atau tabel. Tahap analisis data bertujuan untuk mengolah data yang telah terkumpul tadi sehingga menghasilkan informasi yang kita perlukan. Untuk itu, perlu menghitung nilai ratarata masing-masing siswa. Tahap akhir yaitu penerjemahan bertujuan untuk mengambil kesimpulan guna menjawab masalah berdasarkan hasil analisis data. Menentukan banyaknya siswa yang remidi dilakukan dengan membandingkan nilai rata-ratanya dengan kriteria ketuntasan minimal. Siswa yang nilai rata-ratanya dibawah KKM harus mengikuti remidi.
Contoh lain, ingin mengetahui siapa kepala desa terpilih. Pengumpulan data dengan melakukan pemungutan suara untuk memilih Kepala Desa. Selanjutnya adalah menghitung perolehan suara masing-masing kandidat Kepala Desa. Berdasarkan perhitungan perolehan suara pada tahap sebelumnya maka Kepala Desa terpilih diketahui dari perolehan suara terbanyak.
Apa yang dimaksud dengan data? Statistika berkaitan dengan data, misalnya data siswa tahun ajaran baru, data banyaknya siswa laki-laki di sekolah atau data banyaknya siswa kelas V dan sebagainya. Data merupakan catatan mengenai suatu fakta yang dapat menginformasikan suatu keadaan. Data merupakan bentuk jamak, istilah tunggalnya adalah datum. Data dapat berupa angka maupun kata-kata. Data berupa kata-kata disebut data kualitatif, contohnya data mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, data mengenai mutu suatu barang, data mengenai keaktifan siswa di kelas. Data berupa angka-angka disebut data kuantitatif, contohnya data nilai ulangan siswa, data mengenai banyaknya siswa kelas V tahun ajaran 2011/2012, data jumlah kelahiran di satu kecamatan pada bulan Januari 2012.
Jenis data kuantitatif berupa data kontinu dan data diskrit. Data kontinu diperoleh dari hasil pengukuran sehingga hasilnya berupa bilangan riil. Contohnya data hasil pengukuran tinggi badan siswa satu kelas, data hasil pengukuran tinggi tanaman. Data diskrit diperoleh dari hasil membilang sehingga hasilnya berupa bilangan cacah. Contohnya data banyaknya peminat sepak bola, data banyaknya peserta Ujian Nasional.
Statistika membicarakan tentang data berupa angka-angka. Kumpulan angka akan memiliki makna jika disajikan dan diolah. Misalnya data hasil ulangan siswa tentu akan lebih bermakna jika diolah dalam bentuk nilai rata-rata, sehingga Anda sebagai guru dapat menentukan apakah siswa tersebut perlu remidi atau tidak. Data akan lebih mudah dibaca jika disajikan dalam bentuk yang sistematis. Bayangkan jika Anda telah 10 kali mengadakan ulangan untuk 35 siswa di kelas. Berarti Anda memiliki kumpulan angka-angka sebanyak 350, betapa sulitnya untuk mengetahui berapa siswa yang telah mencapai nilai KKM. Untuk itu data-data tersebut perlu disajikan agar mudah dibaca, misalnya dalam diagram dan tabel.
10:10 PM | 0
komentar | Read More